Beraneka ragamnya jenis hijab yang kita miliki sekarang ini,
diperlukan pengetahuan untuk merawatnya supaya awet dan tetap cemerlang
warnanya. Bahan yang digunakan untuk hijab pun sangat beraneka ragam. Dari
mulai yang tipis, tebal, licin dan sebagainya. Setiap jenis kain yang digunakan
untuk hijab tentu beda dalam perawatannya. Perawatan disini dalam arti cara
pencucian, menjemur dan menyeterika. Duuuhh ... kok kayaknya repot banget ya
ngurusin hijab saja, ngabisin waktu.
Sumber gambar: Google |
Siapa bilang ngabisin waktu? Enggak
juga. Mencuci pakaian memang butuh waktu, apalagi jika bahannya memang butuh
perawatan khusus supaya tidak cepat rusak. Sebelum kita melakukan
perawatan hijab ada baiknya mengenal dulu jenis-jenis hijab yang banyak
digunakan saat ini:
1. Hijab Paris Segiempat
Hijab paling favorit saat ini, selain praktis sangat nyaman dipakai. Bahannya tipis berasal dari jenis katun sehingga menyerap keringat. Karena tipis, saat dicuci sebaiknya jangan dicuci dengan mesin cuci. Direndam saja dengan detergen selama kurang lebih 15 menit, lalu kucek. Setelah itu bilas berkali-kali hingga busanya habis lalu jemur. Sebaiknya jangan dikeringkan dengan mesin cuci supaya tidak berbulu dan serat kain tidak berubah. Karena tipis, hijab paris cepat kering walaupun tidak dikeringkan di mesin cuci.
2. Pashmina
Pasmina sekarang sangat beraneka ragam bahannya. Ada yang dari bahan katun jepang, katun Paris, jersey, satin, kaos dan lain sebagainya. Hampir sama dengan hijab paris segiempat pashmina pun baiknya kita cuci sesuai dengan jenis bahan. Saat ini banyak model pashmina instan yang cantik dan praktis dalam pemakaiannya. Perawatannya sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci saat mencuci, lebih baik dikucek dengan tangan dan bilas berkali-kali hingga hilang detergennya. Hal ini mengantisipasi, supaya model pashmina instan tidak cepat rusak dan berubah bentuk.
3. Berego (Hijab Instan)
Berego biasanya terbuat dari bahan kaos atau jersey. Untuk pencuciannya tidak boleh disikat. Direndam dengan detergen, dikucek, bilas lalu jemur sebaiknya tidak dikeringkan di mesin cuci. Apalagi biasanya berego banyak hiasannya seperti payet, mote, sulaman. Jika disikat dan dikeringkan di mesin cuci akan merusak hiasannya dan juga konstruksi dari bahan hijab. Sering kan Smart Ladies mengalami, hijab kaosnya yang sudah berkali-kali dicuci saat digunakan lagi bentuknya tidak beraturan, melengsong kesana kemari. Kenapa itu bisa terjadi? Berego yang tadinya bagus jadi tidak karuan bentuknya? Itu karena kita saat mencuci dikeringkan di mesin cuci bahkan mungkin saat mencucinya pun digiling dalam mesin cuci.
4. Hijab Syar’i Instan Shifon
Beberapa tahun terakhir ini hijab syar’i instan dari bahan shifon menjadi favorit para muslimah, karena praktis dan bahannya juga nyaman. Tidak terlalu tipis karena biasanya terdiri dari dua lapis bahan dan jatuhnya tidak “njeplak” di dada. Bisa digunakan saat santai ataupun untuk berbagai acara. Perawatan hijab ini pun tidak jauh berbeda dengan hijab yang lain, tergantung bahan yang digunakan. Jika menggunakan bahan dasar shifon cara mencucinya cukup direndam dan dikucek dengan tangan. Saat menyeterika suhu tidak boleh terlalu panas, karena shifon sifatnya tidak tahan panas. Untuk menghindari supaya hijab ini tidak mudah kusut sebaiknya saat menjemur di gantung dengan menggunakan gantungan pakaian.
Nah, dengan perawatan yang benar diharapkan hijab koleksi kita lebih awet digunakan untuk berbagai kesempatan.
Dirangkum dari buku: Jangan Jadi Muslimah Dekil karya Rina Maruti
1. Hijab Paris Segiempat
Hijab paling favorit saat ini, selain praktis sangat nyaman dipakai. Bahannya tipis berasal dari jenis katun sehingga menyerap keringat. Karena tipis, saat dicuci sebaiknya jangan dicuci dengan mesin cuci. Direndam saja dengan detergen selama kurang lebih 15 menit, lalu kucek. Setelah itu bilas berkali-kali hingga busanya habis lalu jemur. Sebaiknya jangan dikeringkan dengan mesin cuci supaya tidak berbulu dan serat kain tidak berubah. Karena tipis, hijab paris cepat kering walaupun tidak dikeringkan di mesin cuci.
2. Pashmina
Pasmina sekarang sangat beraneka ragam bahannya. Ada yang dari bahan katun jepang, katun Paris, jersey, satin, kaos dan lain sebagainya. Hampir sama dengan hijab paris segiempat pashmina pun baiknya kita cuci sesuai dengan jenis bahan. Saat ini banyak model pashmina instan yang cantik dan praktis dalam pemakaiannya. Perawatannya sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci saat mencuci, lebih baik dikucek dengan tangan dan bilas berkali-kali hingga hilang detergennya. Hal ini mengantisipasi, supaya model pashmina instan tidak cepat rusak dan berubah bentuk.
3. Berego (Hijab Instan)
Berego biasanya terbuat dari bahan kaos atau jersey. Untuk pencuciannya tidak boleh disikat. Direndam dengan detergen, dikucek, bilas lalu jemur sebaiknya tidak dikeringkan di mesin cuci. Apalagi biasanya berego banyak hiasannya seperti payet, mote, sulaman. Jika disikat dan dikeringkan di mesin cuci akan merusak hiasannya dan juga konstruksi dari bahan hijab. Sering kan Smart Ladies mengalami, hijab kaosnya yang sudah berkali-kali dicuci saat digunakan lagi bentuknya tidak beraturan, melengsong kesana kemari. Kenapa itu bisa terjadi? Berego yang tadinya bagus jadi tidak karuan bentuknya? Itu karena kita saat mencuci dikeringkan di mesin cuci bahkan mungkin saat mencucinya pun digiling dalam mesin cuci.
4. Hijab Syar’i Instan Shifon
Beberapa tahun terakhir ini hijab syar’i instan dari bahan shifon menjadi favorit para muslimah, karena praktis dan bahannya juga nyaman. Tidak terlalu tipis karena biasanya terdiri dari dua lapis bahan dan jatuhnya tidak “njeplak” di dada. Bisa digunakan saat santai ataupun untuk berbagai acara. Perawatan hijab ini pun tidak jauh berbeda dengan hijab yang lain, tergantung bahan yang digunakan. Jika menggunakan bahan dasar shifon cara mencucinya cukup direndam dan dikucek dengan tangan. Saat menyeterika suhu tidak boleh terlalu panas, karena shifon sifatnya tidak tahan panas. Untuk menghindari supaya hijab ini tidak mudah kusut sebaiknya saat menjemur di gantung dengan menggunakan gantungan pakaian.
Nah, dengan perawatan yang benar diharapkan hijab koleksi kita lebih awet digunakan untuk berbagai kesempatan.
Dirangkum dari buku: Jangan Jadi Muslimah Dekil karya Rina Maruti
Komentar
Posting Komentar