Sebagai mahluk hidup manusia butuh
berteman, jangankan manusia hewan saja butuh teman agar hidupnya tidak
kesepian, dan juga untuk beranak pinak.
Omong-omong tentang teman, tentunya kita
punya banyaaak sekali teman. Mulai dari teman masa kecil hingga sekarang di
usia dewasa. Kalau saya bukan dewasa lagi, tapi tua … hehe. Apalagi sekarang,
kemajuan teknologi berkembang pesat, membuat jalinan pertemanan semakin meluas
hingga ke seluruh dunia.
Teknologi membuat kita dan teman-teman seakan
tanpa batas dalam berkomunikasi. Dalam arti, jarak yang membentang jauh menjadi
dekat dan mudah untuk saling berinteraksi. Namun, dibalik kemudahan itu,
pastinya akan banyak pula risiko dan efek negatif dalam berteman seiring
bertambahnya jaringan pertemanan kita.
Dulu, kita sering mendapat pesan dari orang
tua dan para guru agar hati-hati dalam berteman, harus pilih-pilih teman agar
kita tidak terbawa pergaulan buruk jika si teman itu membawa pengaruh yang
kurang baik. Ternyata hal tersebut tidak hanya berlaku untuk anak-anak muda,
bagi kita yang sudah dewasa dan mulai menua ini pun memilih teman itu penting
sekali, agar hidup kita tetap berada dalam koridor yang baik.
Di media sosial sering pula kita membaca
quotes, “Carilah teman yang membawamu ke surga.”
Dari quotes tersebut kita paham bahwa teman sangat berpengaruh pada kehidupan
kita sehari-hari. Imam Syafi’i mengatakan, ”Jika
engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka
peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman
baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”
Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda, dari
Abu Musa ra berkata, ''Perumpamaan kawan
yang baik dan yang jelek bagaikan pembawa misik (minyak wangi) dengan peniup
api tukang besi, maka yang membawa misik adakalanya memberimu atau engkau
membeli padanya, atau mendapat bau harum daripadanya. Adapun peniup api tukang
besi, jika tidak membakar bajumu atau engkau mendapat bau yang busuk dari padanya.''
(HR Bukhari dan Muslim).
Dalam berteman atau bersahabat tentunya
kita cenderung memilih orang-orang yang sesuai dengan kriteria kita, yang klik
di hati, yang nyaman saat ngobrol, dan lain sebagainya. Tentunya kita sering
mengalami berteman dengan seseorang lalu pertemanan tersebut membawa masalah,
karena tidak semua teman menyukai kita, begitu pula sebaliknya. Namanya manusia
bermacam-macam watak yang kita temui, termasuk kita sendiri bisa jadi sering
membuat orang lain tidak nyaman.
Dalam memilih teman, seringnya kita
beranggapan bahwa si A begini, si B begitu, si C banyak tingkah, dan lain
sebagainya sehingga kita tidak suka dengan mereka itu. Istilah kekiniannya sih,
julid. Nah, sekarang kita balik pada diri sendiri, sudahkah kita menjadi teman
yang menyenangkan bagi orang lain? Sudahkah kita menjadi orang yang sering
berempati, tidak menyakiti, pada teman-teman kita? Seringnya kita menuntut
orang lain harus sesuai dengan keinginan kita, tetapi kita sendiri tidak pernah
mau introspeksi diri.
1.
Manusia wajib
Jenis manusia ini adalah mereka yang selalu memberi kebaikan pada manusia, mereka terjaga dari perbuatan buruk. Mereka tidak pernah menentang Allah, selalu mengikuti perintah-Nya. Mereka ini adalah para nabi dan rasul. Mereka wajib ada di dunia ini, jika tak ada maka manusia akan banyak mengalami kesulitan, kesedihan, dan kesesatan. Manusia ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat sedunia.
2.
Manusia Sunnah
Manusia jenis seperti ini adalah orang-orang yang selalu menyenangkan. Jika mereka ada, suasana rasanya seru, jika tak ada rasanya sepi. Manusia jenis ini bisa melakukan kesalahan, tetapi ia bisa mengendalikan dirinya. Ia sering dibutuhkan banyak orang karena kemampuannya yang bisa membuat orang lain senang. Keberadannya sering diperebutkan di sana sini. Contohnya, bila di kantor,kampus, atau sekolah ada teman yang selalu membuat suasana ceria, atau dia rajin bekerja, bisa diandalkan, sering membantu temannya. Jika suatu saat ia tak ada, teman-temannya merasa kehilangan. Gak ada lo gak rame, begitu mungkin ungkapan yang cocok buat orang tersebut. Keberadaannya selalu dicari teman-temannya.
3.
Manusia mubah
Adalah jenis manusia yang keberadaannya tidak membawa pengaruh apapun bagi lingkungan sekitarnya. Menyedihkan ya orang seperti ini, ada atau enggak ada, orang lain tak peduli. Itu disebabkan, karena dia tidak pernah berkontribusi apapun dalam kesehariannya.
4.
Manusia makruh
Adalah jenis manusia yang banyak dihindari orang lain. Perumpaannya, lebih aman jika tidak berurusan dengannya, jika berurusan pada akhirnya sering membawa masalah. Keberadaannya kurang disukai teman-temannya, karena seringnya membawa masalah atau pertengkaran jika berteman dengannya. Duuh, jangan sampai yaaa kita menjadi orang yang dihindari teman-teman kita.
5.
Manusia haram.
Adalah jenis manusia yang sangat tidak diharapkan kehadirannya, bahkan orang-orang mendoakannya agar cepat mati, atau pindah tempat agar lingkungan nyaman dan tenang tanpa kehadiran orang tersebut.
Nah, sekarang kita bercermin yuuk, dari
kelima golongan manusia tersebut, kita masuk kategori yang mana ya? Alangkah
bahagianya jika kita termasuk dalam golongan kedua, jika belum … yuuk kita
perbaiki diri agar bisa menjadi teman yang menyenangkan.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting*
Komentar
Posting Komentar